DO The Right Thing...! " There is nothing more difficult to take in hand, more perilous to conduct, or..more uncertain in its success, Than to take the lead in the Introduction of a new order of things" *(Niccolo Machiavelli)*
Thursday, August 22, 2013
Niat,ada di tangga pertama
Saturday, June 22, 2013
Nilai Pusba...C13,C14 'CUCOK CIN'
Thursday, December 27, 2012
Good luck..Vocabulary and Pronunciation
Angket Introduction to English Literature
Wednesday, July 11, 2012
hasil evaluasi writing2.docx - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Yeni Suprihatin
Just click here...@_@
Thursday, July 5, 2012
Final score_Grammar4_word_Smt.IV_PBI
Keep spirit to learn more.
Have a nice time to download here.
Final score_Gramar4_word.docx - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Yeni Suprihatin
Tuesday, February 7, 2012
AKU DAN BAYANGANKU
Gejolak kian menerka
Sangka selalu bertanya dalam pelik cerita
Senyap rasa pun bukan rintang dalam persaudaraan yang telah terbina
Meski hasta tak mampu bersua
Salam rinduku menyapa malam mu
Malam ini, peri kecil datang kepadamu. Dengan segenap rasa senyap itu, aku dan bayanganku mencoba menepis semua ego. Bayanganku adalah bayangan yang bandel, sangat!!! Betapa tidak, ia menghardikku, bersiul menorehkan sejuta pusaran yang tak membutuhkan ASA. Apapun kau, siapapun kita dalam lakon saat ini. Masih, ku ingin menyebutnya sebagai sang pendengar malam. Saat ku tak mudah mencari muara lain untuk kusinggahkan kegalauanku. Akupun tetap datang tanpa pelabuhan harapan kepadamu. Bahkan, aku tetap ingin menyebutmu sebagai sang pendengar malam. Mari, uraikan senandung rindu kita untuk Rabb Pencipta Alam.
Usah kau hiraukan rintikan hujan yang kubawa, tetaplah dalam lingkaran hasrat yang kau matangkan. Logika menuntun nurani ini untuk merelakan kau tersenyum ditempatmu. Malam ini, ku hanya ingin kau tetap menjadi sang pendengar malam. Saat cerita dulu harus kualami lagi, saat ku harus tetap bertahan disudut petak tempat berlindung dari sang surya. Saat jiwa ku menjerit. Atas nama Perempuan, ku masih tetap bermain peran untuk menimbang patuh dan pejagaan diri. Hingga bertahan dalam 3 tahun 5 bulan 22 hari. Saat ini hitungan itu pun masih terus menanyakan pangkalnya.
.
Wahai, sang pendengar malam. Setitik harapan antara kita adalah luasan Do’a yang bersandar kepada Allah SWT. Bila kalimat itu tidak dapat dipercaya. Lihatlah, Hati kita pasti kan selalu membenarkannya. Tengoklah, karena kita dulu pernah menampiknya. Meski sesaat kita terjungkal dalang lubang yang masing-masing dari kita tidak mengetahui hakikatnya. Marilah, ratakan retakan persaudaraan ini. Hingga suatu hari kita tak kan mampu lagi menyadari apa yang ada dalam retakan itu. Meski dibayanganku masih tersisa aura yang memerikan nasehat kesabaran terhadap peri kecil . Biarkan itu ada dalam warna yang berbeda. Biarkan itu ada dalam rasa yang berbeda. Biarkan itu ada dalam ranah yang berbeda. Sungguh, tanpa kita sadari, kita telah menyapu indahnya persaudaraan yang dulu kita agungkan, hanya dengan Cinta samar yang sesungguhnya kita sendiri tidak mengenalinya. Astagfirullahaladzim 3X. Biarkan kita kembali merasakan nikmat-Nya dalam kasih sayang yang sewajarnya. Bayanganku adalah bayangan yang bandel. Hingga kutak tahu mengapa ku ingin menulis ini semua. Atau bayanganku yang memang bandel.
Wahai sang pendengar malam, jika ini sebagai hiperbola bayanganku. Biarkan sekat mata dan telinga mu merayap sayap. Karena apapun warna kita saat ini. Masih, ku ingin senyummu, senyumku, tak berubah. Meski suatu hari kita menemukan sayap kita masing-masing. Meski kita berada dalam poros masing-masing. Meski detik ini kita dalam pijakan masing-masing. Persaudaraan kan tetap kita agungkan bukan? Betapa kita tidak bahagia jika kita mampu menciptakan kedamaian yang tak bersyarat, disaat sudut hati kita tersentuh jarum atas kelalaian kita masing-masing. Akupun, patut berterima kasih atas duri yang Allah titipkan melaluimu. Saat itu menjadi potongan kecil dari suratan ujian-ujian bagiku dalam menapaki dan memaknai hidup ini.
Wahai sang pendengar malam, saat ini peri kecil ingin menjadi dewasa. Masih, disudut ruangan yang ia jadikan istana yang menemaninya menemukan jalan yang masih dirahasiakan Sang Kholik. Ia tetap bertahan untuk menemukan celah kebebasan yang belum juga dimengerti. Peri kecil kan terus berusaha menjaga diri. Kan terus berusaha menghangatkan hati. Mereka yang bukan sedarah tak akan dijadikan sebagai penghalang dalam mempertaruhkan kepatuhannya terhadap orang tua. Namun, keadaan lebih baik itu pun tetap dinanti aku dan bayanganku. Jika diantara kita tak ada ruang pertemuan di dunia ini, semoga Ridho Allah atas persaudaraan ini selalu menyertai kita, Amin.
Dan kau sang pendengar malam,dimanapun engkau dengarkan saja seperti lalu. Meski kita bukan siapa-siapa. Perdebatan, Permusuhan, bukan kata untuk kita. Wahai sang pendengar malam, izinkan ku tetap menuliskan ini hingga kau bisa membaca tuk kau dengarkan. Wallohua’lam,,
Wednesday, February 1, 2012
The 7 Rules for Excellent English.doc - 4shared.com - berbagi-pakai dokumen - unduh
Friday, November 26, 2010
Inilah
04.04 AM
Kuhempaskan tubuh ini bersama batin yang merindukan kearifan dalam kelembutan dan kehangatan Cinta kasih. Batin yang menampik nyala cinta dan melantakkan dari tempatnya berengkuh. Aku merasakan keganjilan It’s ridiculous!
Seketika aku menyentak! Menghentak! saat pandangan ini menatap lekat ke segenap luasan ufuk barat. Aku terpenjara pada sikap diri yang berbeda. Seolah jiwa ini tak ada beban ”I have nothing to lose”. Aku hanya merasakan harmoni yang begitu merdu di alam semesta. Sejenak kupejamkan mata, mencari-cari rasa nyaman dalam dinamika yang terserak. Namun, tak kunjung ku mengerti bahasa mereka. Ada cericit yang ceria, kerik yang berirama dan ada desir yang menelisik.
Bagai ubupan, fikiranku pun terus memerah, bertanya-tanya ”Akankah kau yang akan berada disampingku sampai nanti? Who will be in my side until the end? Dan apakah kita tepat menamainya Cinta? Lalu, apakah ini untaian cinta yang tersasar? Ya, aku selalu meletakkan tanda tanya diakhir kalimat. Siapa saja yang pernah berucap selamat tinggal kepada apa yang dicintainya pastilah tahu semuanya. Anyone who has ever said good bye to the best thing in his life knows what it is all about.
Ayuhai, menelisik semua Cinta yang berada pada poros masing-masing. Sang pemilik Cinta yang pasti akan mengasihi kita jika kita mencintai-Nya. Kasih Allah seperti fajar pagi yang tak pernah terlambat bersinar. Sinar-Nya menghangatkan naluri yang beku. Cinta Rosul penentram jiwa (peace-maker) melalui kalimat-kalimat bijaknya. Dan Keikhlasan dua pahlawan asa yang menitahku berjalan. Mendidikku agar aku mendoakanya sepanjang malam , I pray you will be my eyes. “Dan ku perintahkan kepada Manusia (berbuat baik) kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam lemah yang bertambah-tambah, dan menyusuinya dalam dua tahun.bersyukurlah kepda-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu”. (Q.S Luqman : 14)
Masih dihariku yang penuh dengan Cinta, ketegangan atas kebutuhan dan keinginan mencapai titik jenuh (burn-out point). Biarlah titik itu menjadi arti simbolis bagi pemburu Cinta. Karena kepentingan untuk sekitar lebih tinggi dari kepentingan pribadi. “Loyalty to my surrounding ends when loyalty to my self begins “.
Senja Berarak
Disinilah aku, merancang dan bertindak. Ada harapan ditepi senyumku, ada hasrat tuk merengkuh memoar indah kepelukanku. Ya, ku harus merasa! Merasakan keindahan yang tak meragu. I am trully blessed. Melangkah mengenali ”Al-Bashir” di segala sesuatu yang pelik-pelik. Jangan ku gegabah memaknai mutiara hidup juga Cinta (.....in hurry). Sama halnya dengan kendaraan, hidup akan selalu berputar dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan.
Cinta,
Biarlah fragmen bersejarah di setiap langkahku menjadi pembuka dalam berkaca diri meninggalkan rangkakan masa lelap. Masa terbang bersama angin, melalang buana dan menyusuri awan. Bangkit! agar semua tak terulang sia-sia.”When once the risk has really been take, then the greatest danger is to risk too much”. Akupun harus meneguhkan hatiku, bahwa suatu saat kan kudapati apa yang telah kurencanakan. What you give you get back. (kau menuai apa yang kau tanam). Then, I’ll be astonished if I have seen it.
Wednesday, August 11, 2010
"sebuah makna"
PUKUL. 20.55
Sebuah makna tak kan pernah terpatri dalam pesan yang disia-siakan, tapi aku tak mengerti tentang kesia-siaan itu. Apakah ia bisa menjadi serpihan kertas yang kosong, Yang bisa ditulis apapun oleh siapa saja yang menghendakinya. Cinta itu diantara semu yang menderu. Saat ini bukan bongkahan amarah yang menghalanginya mencuat keluar. Namun, sudut hatiku tetap menahanku, menyiksa rasa yang tak tereja.
Lalu kenapa aku harus menangis tanpa suara yang menerangkan maksud hatiku? Semua tak mampu kujawab dalam rangkaian kata yang tertangkap. Hanya biasan dari sisi wajah polos ini. Ya,,,mungkin orang lain tak akan menganggukkan kepala kepadaku sebagai arti kesepakatan.Kesepakatan dalam bayang-bayang dimensi hidup. Bagaimanapun anggapan mereka tentang hidupku bukanlah menjadi urusanku. Bukan urusanku? Aku melihat wajahmu mengerutkan kening,,,,hmmm masih menatapku tajam dengan penuh harap .Ya izinkan aku mengajakmu membaca relung ini. Tak ada maksud apa-apa. Hanya mencari sebuah makna yang sering di sia-siakan setiap insan. Tidak, bukan siang atau malam yang melandaskan makna itu. Sesuatu yang menjadikan apapun lebih baik hanyalah sebagai perantara.
Monday, May 17, 2010
SPIRIT...!: Aku Tak Ingin...
Aku Tak Ingin...
JS-EC GOES TO MUTUN ( May 16, 2010 )
“Hari ini aku tak ingin mencatatnya”
“Hari ini aku tak ingin menuliskannya”
“Hari ini aku tak ingin bercerita”
Meskipun disana terdapat saat-saat indah yang kurasakan, saat ku dapat bertanya tentang “Siapa diriku?”, “Apa yang sudah kulakukan?” dan ‘Apa yang akan kulakukan?”,,,,,hingga ku bertanya tentang “Apa yang bisa kuberikan untuk JS-EC?”
Meski batu-batu besar itu tak mampu menjawab, tapi aku tahu diamnya, aku tahu keikhlasannya menampung air hujan yang lebih suka berada diatasnya.
Aku tak ingin menggambarkan kejadian hari ini, saat suasana alam terasa sejuk. Lebih sejuk dari udara segar yang seringkali kutemukan. Namun, ternyata tidak dapat dibandingkan dari keduanya.
Hari ini aku tak ingin mengatakan bahwa “kesejukan ada dihati”. Senyum terindah yang kita ciptakan hanya bagian terkecil dari rona keikhlasan kita.
Hari ini aku tak ingin menuliskan tentang “Arti Memahami”, memahami alam dan suasana yang kita pilah-pilah. Aku tak ingin menulis tentang orang-orang disana yang mencoba mencari kedamaian yang tampak jauh dari genggaman.
Hari ini aku tak ingin menceritakan air yang ada disana, yang ternyata tak mampu menyegarkan tenggorokan yang haus akan kesejukan, karena memang air disana bukan milik orang-orang itu, juga bukan milikku.
Hari ini aku tak ingin bercerita tentang perjalanan yang kutempuh, aku tak ingin mengingat tentang waktu yang berdetak, seolah memimpin fikiranku, hingga ku tak tahu saat ia berlalu. dan semua berseru “waktu terus berlalu!”.
Tapi, hari ini aku tak ingin bercerita tentang kehidupan disana, saat tatapan aneh dari seorang paruh baya yang mencoba mengumpulkan nafkah dari kebaikan kita. Yaitu Kebaikan yang muncul karena kebutuhan kita.
Tapi, dia memang aneh,,,hingga tak ingin ku gambarkan tentang dirinya yang terlihat bersahaja saat posisiku berada lebih dekat dengannya. Namun tak mampu kutangkap ketika ku jauh dan hanya bisa memandang sisi kiri wajahnya.
Ternyata ia punya kedudukan, Ya..ia adalah seorang Ibu. Ia tak sedingin diamnya, bahkan ia tak sekeras yang kukira. Hanya bagian dari ulahnya yang tak mampu kupahami hingga membuatku tertunduk dan memilih memburamkan pandangan.
Hari ini aku juga tak ingin menulis tentang ombak disana, yang sangat jelas kulihat gerakannya. Sifatnya yang bergelombang memang sangat melekat didirinya. Seolah mempermainkan sampah-sampah kayu yang terapung sesaat setelah gerimis memecah.
Ah..aku juga tak ingin bercerita tentang gerimis memecah itu yang kemudian mampu mengusir kami yang tengah berharap untuk tetap bernyanyi “Lighten Up Your English” dibawah sinar mentari.
Bahkan aku tak ingin menulis tentang JS-EC disana, yang mencoba menghibur daun-daun kering yang berguguran. Sangat kering,,, Namun kemudian basah kuyup tersapu ombak yang menghampirinya. Ombak yang lalu-lalang mengikuti gerak lari anjing-anjing disana.
Hari ini,,,aku tak ingin mencatat tentang pulau tangkil yang mungkin bisa menjadi sejarah kecil bagi pengunjungnya, saat seseorang mengukir nama di balik pohon tua, pohon yang membuat pulau itu terlihat indah. Ia melukai pohon itu, tapi ia tak bermaksud seperti itu. Ia hanya ingin mencatat sesuatu di pohon itu, agar ia bisa menuliskannya kembali dan akhirnya bisa menceritakannya.
JOE 1 membangunkanku, dan….
“Hari ini aku ingin mencatatnya”
“Hari ini aku ingin menuliskannya”
“Hari ini aku ingin bercerita”
Tuesday, April 20, 2010
"Yes and No"
Sardiyono wanted to kill Nizam, because he got collapse in his company. And he didn’t want to be poor. In this case, he looked unhappy and consulted with a witch related to his collapse, he was not sure that his most famous company would be smashed. Unfortunately, the witch advised him to kill Sardiyono’s daughter, she’s Nizam.
“You have to kill your step daughter, did you know that she is the source of main problem toward your company progression” the witch said.
After obtaining the witch’s advice, he thought and told to his self.
“Yes, it’s logic. Nizam is not my own daughter, what for I should protect her until she grows adult? ”
Because of that reason he had desire to kill Nizam. Then, Sardiyono planed the strategic to kill Nizam as quickly as possible. His wife (Nizam’s mother) didn’t know about it all. She personally loved Nizam very much. So, when she finally knew about her husband’s plan, she got angry and over protected to Nizam. She always accompanied Nizam everywhere, in order that Nizam’s father couldn’t kill Nizam.
One fine morning, Nizam wanted to go to school. Her mother was worried with her. And at that time she got bad feeling toward Nizam’s condition. But, Nizam never felt afraid, she continuously did her activities with her friends. Playing game, riding bicycle, buying some candies and having a fun as her friends did.
She sniffed her mother hand, then take leave of her mother to go to school.
“Mom, I want to go to school, wish me luck mom” Nizam said.
(Her mother embraced Nizam tightly). She was very sad if that time became the last time then she couldn’t see Nizam anymore. Her thought was delirious.
“ Nizam…my beloved daughter, be careful and don’t back to home first before I pick you up. Just in case, to obstruct your father blocking your way. “
“Yes mom. Nizam will wait for mom” Nizam answered while eating peppermint.
Four hours later, at 11.00 am, Nizam waited for her mother in a first gate of the school. All her friends had gone to house. She was alone without someone else. She thought that her mother forgot to pick her up.
“Where is my mom? Emm…Perhaps, she was having busy. So she doesn’t have time to go here” Nizam made sure her self.
Immediately, she had willing to back to home alone by north way, without carrying her mother’s worried. Meanwhile, her mother was picking Nizam up from west way, because she just has gone to market.
In short, Nizam didn’t meet her mother, and she arrived at home. She was so hungry. However, she waited for her mother an hour. So, by divorcing her shoes she wanted to have a glass of water and ate any food on the table. She didn’t care whether her father (Sardiyono) is at home or not. She enjoyed her food with wearing uniform of school. When she has been swallowed the food in her mouth three times, she was shock looking at her father’s shadow at the wall. She was just aware that her father is standing behind her. She looked round at her father slowly. It was out from Nizam’s prediction that Sardiyono brought a sickle that he was ready to throw it down into her neck. Yes, Nizam’s neck . Sardiyono was as a lion which was ready to catch his prey easily. Suddenly, Nizam ran as quickly as she could. She ran with a plate of rice on her hand. She ran by swallowing the food in her mouth.
“Ugh…ugh…ugh” the food in her mouth could not be swallowed well.
“Ugh…” A hoop…! She ran unidirectional step. Then, she felt down. Actually, she wanted to cry but she felt so sorry in reminding her mother’s advice. Supposing that she could be patient waiting for her mother this morning. It would not be happen.
But the time flies, and now her father had been in front of her. That‘s a great chance for Sardiyono. Quickly, he threw the sickle down into exact Nizam’s neck
.
Shuuut..! (It sounds very horrible).
The blood could not be held colored her white uniform. Her sight became dark at the time when her mother was entering the house. She couldn’t call “Mom”, her soul has been separated from her body. It became her story where only ten years she lived in this world. Her mother screamed “Nizammmm…!”
Just one word “Nizam” which was able her mother said. she embraced Nizam.
“Nizam,,,this is Mom. Wake up Nizam!”
After that, her mother was frowned down. Just looked at her husband standing in front of Nizam’s corpse.
“Sardiyono…you are crazy,,, now if you want, kill me! Do you know that Nizam can’t back anymore?” Her mother abused her own husband.
Sardiyono just became a silent man. Do nothing of him.
Her mother’s yelled invited her neighbors to come to her voice, they helped her and Nizam”
Then, Sardiyono had something settle with the policeman. It was continued into district court. And the lawyer decided detention to Sardiyono as long as he lives.
But in fact, as his desire that he didn’t want to be poor he played money politic to get a freedom. He called her relations to lend him some money. Then he could buy the law of the country. He gave much money to the policeman. And the result, he was free to do his activities without clear law. Of course it was not fair for decassed of Nizam and her mother.
A week later, although he was free and her step daughter was died, he still got collapse again. It made him stress and he passed away.
This is the phenomenon in this world. That “YES” the rule of law can be bought by money. And “NO” for the rule of God .It can’t be bought by money. We, as a young generation, have to safe our beloved country Indonesia. Safe our law to say “No money politic” by obeying the rule of law and the rule of God.
Monday, December 28, 2009
An Analysis of the Story Plot of “An Occurrence at Owl Creek Bridge” by Ambrose Bierce
Ambrose Creates Farquhar's Dream Within a Dream , Peyton Farquhar (the main character) experiences a dream within a dream, as noted in the first sentence of Paragraph 17: "A whiz and rattle of grapeshot among the branches high above his head roused him from his dream."
Up to this point in the story, Farquhar was already dreaming that he had escaped the Union forces. But after reaching the shore in his first dream, he lapses into another dream, a daydream, in which he becomes entranced with the beauty of nature and the joy of freedom. from that analysis, raised the question, Is it possible to experience a dream within a dream?
Here, Edgar Allan Poe wrote a poem entitled "A Dream Within a Dream”
A Dream Within A Dream
By Edgar Allan Poe
Take this kiss upon the brow!
And, in parting from you now,
Thus much let me avow-
You are not wrong, who deem
That my days have been a dream;
Yet if hope has flown away
In a night, or in a day,
In a vision, or in none,
Is it therefore the less gone?
All that we see or seem
Is but a dream within a dream.
I stand amid the roar
Of a surf-tormented shore,
And I hold within my hand
Grains of the golden sand-
How few! yet how they creep
Through my fingers to the deep,
While I weep- while I weep!
O God! can I not grasp
Them with a tighter clasp?
O God! can I not save
One from the pitiless wave?
Is all that we see or seem
But a dream within a dream?
Wednesday, July 15, 2009
DUNIA MEMANGGILNYA....BUNDA....(revisi Q)
The night insists that I close my eyes
Although Loneliness is my friend
But, I can’t help longing for her,,
She…
Everything that lives in the world
Everithing calls her “Mom”
Loneliness in the night,
You need to hear
Even when
You don’t really want to hear me
Please, Listen to me!
I look forward to getting gentle lullaby from her
Only a short time, I am sure that I would have a nice dream
Loneliness in the night,
Please, look at me!
Teardrops fail
I look forward to seeing the morning soon,
Trust me
I will start doing something better
for her, MOM..
Y2n : May 15, 2009
Malam Untuk Bunda
Sang malam memaksaku tuk menutup kedua mataku
Meski sunyi adalah sahabatku
Namun, tak dapat kupungkiri ku merindukannya,,
Dia…
Semua yang tinggal didunia,,
Semuanya memanggil Dia “Bunda”
Kesunyian di malam hari,
Kau harus mendengar
Meski saat
Kau benar-benar tak ingin mendengarkanku
mohon, dengarkanlah aku!
Ku mengharapkan nyanyian nina bobo darinya
Sebentar saja, pasti aku sudah akan mimpi indah
Kesunyian di malam hari
Mohon, lihat diriku!
Air mata mengalir
Ku mengharapkan esok segera datang
Percayalah kepadaku
Ku akan mulai melakukan sesuatu lebih baik
Untuknya, Bunda....
Y2n : May 15, 2009
Monday, April 20, 2009
"combro" vs "Matador" in kartini's Day

Today...hari kartini....Biasanya sih pas jamanQ SMP dulu,,,setiap memperingati hari kartini pasti da lomba-lomba antar kelas, such as ; lomba pakaian daerah dan berjalan ala pragawati gitu, trus lomba dandan tanpa cermin hem,,pasti lucu ya,,ada juga lomba mengolah makanan dari bahan SINGKONG....Heboh deh preparationnya... Biasanya kalau yang disuruh memakai pakaian daerah tu dy yang punya postur agak tinggi,,y q gini masuk lah,,he..di sini ni q punya cerita,,,tepatnya 6 tahun yang lalu, waktu q masih kelas 1 SMP..ceritanya q ditunjuk jadi pragawati pakaian daerah nya gitu...wah,sebenarnya q gak maw..malu...tapi gimana dipaksa terus..nah temen-temenq udah siap mw dandanin aq,,pokoknya setiap jam istirahat pintu kelas ditutup n temen-temen yg cowok suruh keluar,Soalnya ni kan urusan cewe’,he,,,temen-temen ngajarin q cara berjalannya...n qt discuss jg mw buat “COMBRO” dirumahq.. Na’as, tau gk? sepekan sebelum hari-H,,,incident,,Kaki Q kena Jeruji Motor..Kebayang gk sih Jeruji Motor..ampe kena 7 jahitan,alhamdulillah g kna tumit q,,bisaaaa2 dipotong kakiq,,kata my Father nakut2inQ,,he,,gara-garanya q tidur waktu di bonceng ma2sq pulang dari tempat mbahq,,yah akhirnya g jadi deh mw jadi KARTINI JUNIOR,,..he...diejekin lagi ma temen-temen katanya “Wah Pragawatinya g bisa jalan, dikasih obat MATADOR ja yuk”ha...ha...riuh mereka ma keluargaqu sambil asyk buat COMBRO..Q,, jd cembetut diejekin trus,,he..waktu tu q msh tetep semngat koq meskipun 2 bulan lebih kakiku baru bisa pulih,,n g bisa masuk sekolah..yah Lucu juga mengenang masa-masa itu... Sekarang masih kayak gitu ngga Y di SMP Q?
Nah bicara tentang Kartini’s day Sebenarnya sih hari Kartini itu diperingati untuk mengenang semangat R.A Kartini dalam memperjuangkan yang namanya emansipasi perempuan..tapi kadang kita banyak yang melupakannya
Ini nih ada beberapa quote dari R.A Kartini yang mungkin bisa mengingatkan kita mengapa kita harus mengenang beliau....
“Bagi saja ada dua macam bangsawan, ialah bangsawan fikiran dan bangsawan budi.
Tidaklah yang lebih gila dan bodoh menurut pendapat saya dari pada melihat orang
yang membanggakan asal keturunannya.”
(Surat Karatini kepada Nona Zeehander,
18 Agustus 1899)
“Kami beriktiar supaya kami teguh sungguh, sehingga kami sanggup diri sendiri.
Menolong diri sendiri. Menolong diri sendiri itu kerap kali lebih suka dari pada
menolong orang lain. Dan siapa yang dapat menolong dirinya sendiri, akan dapat
menolong orang lain dengan lebih sempurna pula.”
(Surat Kartini kepada
Nyonya Abendadon, 12 Desember 1902)
Baca Juga yux profil tentang R.A Kartini..
Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Sosroningrat, bupati Jepara. Beliau putri R.M. Sosroningrat dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Kala itu poligami adalah suatu hal yang biasa. Kartini lahir dari keluarga ningrat Jawa. Ayahnya, R.M.A.A Sosroningrat, pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Teluwakur, Jepara. Peraturan Kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Ajeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Beliau adalah keturunan keluarga yang cerdas. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit. Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, dimana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi berada pada status sosial yang renda
Thursday, March 5, 2009
Agar bidadari cemburu Padamu.....?
dua makhluq berpisah
yang satu tenggelam yang lain menyelam
kau tahu apa bedanya??
wow..subhanallah,,,sebuah perenungan yang bisa bermuara di laut pengakuan paling tulus kita, ingat dalam firman Allah SWt:
'..Mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata,"wahai Rabb kami, tiadalah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia.maha suci engkau, maka jagalah diri kami dari adzab neraka" (Ali Imran: 191)
* Frase ini,,,,"Bukan Ubun dan Bukan kaki, tapi Rusuk kiri...
membaca syair dibawah ini saya sebagai wanita menyatakan syair ini sangat indah...
coba deh dibaca...yuk
Bukan dari tulang ubun ia dicipta
sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja,
Tak juga dari tulang kaki
Karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak
tetapi dari Rusuk kiri
Dekat ke hati untuk dicintai
dekat ke tangan untuk dilindungi
Wah,,,menulisnya ,badan saya jadi terasa ringan dan nyaris terbang,,he..tapi gak nyampe jatuh koq,,
saya jadi teringat nasib perempuan-perempuan dulu yang belum sempat melihat keindahan dunia ini harus menatap lekat tanah yang digalikan untuknya..
"Dan apabila bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah ia dibunuh? (At takwir 8-9)
mendarat Di pulau Amal shalih yuk.....
"Ya Allah ridhoilah kami untuk menjalankan amanah-mu, menjalanai kehidupan ini bersama nilai-nilai Islam yang akan berlabuh di tiupan nafas terakhir dengan khusnul khotimah,,Jadikan lah kami anak sholehah yang dapat memasuki kebun-kebun surgaMu, memetik buah-buah dan tanpa merasa teraniaya sedikitpun' Amin..Ya Robal alamin.
"..maka Mereka itu memasuki kebun-kebun surga, dan mereka tiada dianiaya walau sedikitpun" (An-Nisa' 124)
Sunday, February 1, 2009
Apa sie.."Cita-Cita" itu???
Pernah gak ditanya anak kecil or adek kita,,"Cita-Cita" itu sebenarnya apa sih ka'?? makanan appa itu,,hemm...tyuz sahabat-sahabat gimana jawabnya?
jangan bilang,,,cita-cita itu ya...........cita-cita dek,,,pokoknya ya BERcita-cita ja lah mau jadi apa...
jngan yah...
qita hrus jelasin sampai buat adek kita paham...
Aq punya ilustrasi nih tentang cita-cita,kalo temen-temen punya gambaran yang lebih jitu n bagus bagi-bagi yah,,
PERTAMA-TAMA
cita-cita...?(ideal)
gini dek, kan sebelum kita mulai mendirikan rumah, lebih dahulu kita menggambar rangkanya di atas kertas, nah pasti sebelum kita menggambrnya,,dalam fikiran kita udah tergambar rumah dengan sempurna khan,,,yang nantinya akan kita wujudkan disebuah gambar trus aslinya juga deh..
Begitu juga dek dengan cita-cita,, tiap manusia kan punya gambaran berbeda-beda yang sempurna untuk dikehendaki terjadi dalam hidupnya yang akn datang,,,atau dalam masa depannya..
jadi jangan heran dek kalu ada orang,,bertanya 'KAMU INGIN JADI APA KELAK?
nah abiz denger ilustrasi tadi,,adekk kita bertanya..so..penting gak kak punya cita-cita itu??
hem..Ya penting banget dek..soalnya, manusia itu harus punya cita-cita,,
kita dalam hidup ini diumpamakan sebagai pengemudi kapal diatas laut yang bergelombang besar sekali..nah kita tidak akan sampai ke pelabuhan kalau kiat tidak tahu dimana letak palbuhannya,,dan kita juga harus menggambarkan garis langkah yang harus kita lewati untuk sampai ke pelabuhan,,bayangkan dek, kalo kita tidak tahu jalnnya, pelabuhannya..bisa-bisa kapal kita kandas di tengah jalan,tanpa arah tujuan...
jadi menentukan cita-cita itu penting dek..
soalnya kalo kita gak punya cita-cita, kita tidak akan Berusaha...yah jadi orang psimis dunk..
Jadi,,sekarang buat adek q yang cantik,,cita-citanya kelak mau jadi apa???
apa'...
Dokter?,,ulangi,,oh..insinyur?bukan,emm...guru yah..koq bukan lagi, truz apa donk???
Hah....Mau Jadi "COWOK"......???ow..ZZZZZZZZZz
kaya di iklan aja,,,He..he...
Monday, January 5, 2009
" TO Be A Landowner "
The Day that I grew Old..
Restricted all my experience..
That was elicited a thousand of confusion
And
I altered my characteristic
at the corner
I couldn't invoke somebody's help
What do I wanna be a Landowner?
STOPPED...!
But, Why?
I was starting to recall wind
which was blowing to go to the East,,
That wind isn't mine,,"_"
For me
What do i wanna be a landowner?