Monday, May 17, 2010

SPIRIT...!: Aku Tak Ingin...

SPIRIT...!: Aku Tak Ingin...: "Ahlan wa Sahlan ..."

Aku Tak Ingin...

OLEH - OLEH JOE 1
JS-EC GOES TO MUTUN ( May 16, 2010 )

“Hari ini aku tak ingin mencatatnya”
“Hari ini aku tak ingin menuliskannya”
“Hari ini aku tak ingin bercerita”

Meskipun disana terdapat saat-saat indah yang kurasakan, saat ku dapat bertanya tentang “Siapa diriku?”, “Apa yang sudah kulakukan?” dan ‘Apa yang akan kulakukan?”,,,,,hingga ku bertanya tentang “Apa yang bisa kuberikan untuk JS-EC?”
Meski batu-batu besar itu tak mampu menjawab, tapi aku tahu diamnya, aku tahu keikhlasannya menampung air hujan yang lebih suka berada diatasnya.
Aku tak ingin menggambarkan kejadian hari ini, saat suasana alam terasa sejuk. Lebih sejuk dari udara segar yang seringkali kutemukan. Namun, ternyata tidak dapat dibandingkan dari keduanya.
Hari ini aku tak ingin mengatakan bahwa “kesejukan ada dihati”. Senyum terindah yang kita ciptakan hanya bagian terkecil dari rona keikhlasan kita.
Hari ini aku tak ingin menuliskan tentang “Arti Memahami”, memahami alam dan suasana yang kita pilah-pilah. Aku tak ingin menulis tentang orang-orang disana yang mencoba mencari kedamaian yang tampak jauh dari genggaman.
Hari ini aku tak ingin menceritakan air yang ada disana, yang ternyata tak mampu menyegarkan tenggorokan yang haus akan kesejukan, karena memang air disana bukan milik orang-orang itu, juga bukan milikku.
Hari ini aku tak ingin bercerita tentang perjalanan yang kutempuh, aku tak ingin mengingat tentang waktu yang berdetak, seolah memimpin fikiranku, hingga ku tak tahu saat ia berlalu. dan semua berseru “waktu terus berlalu!”.
Tapi, hari ini aku tak ingin bercerita tentang kehidupan disana, saat tatapan aneh dari seorang paruh baya yang mencoba mengumpulkan nafkah dari kebaikan kita. Yaitu Kebaikan yang muncul karena kebutuhan kita.
Tapi, dia memang aneh,,,hingga tak ingin ku gambarkan tentang dirinya yang terlihat bersahaja saat posisiku berada lebih dekat dengannya. Namun tak mampu kutangkap ketika ku jauh dan hanya bisa memandang sisi kiri wajahnya.
Ternyata ia punya kedudukan, Ya..ia adalah seorang Ibu. Ia tak sedingin diamnya, bahkan ia tak sekeras yang kukira. Hanya bagian dari ulahnya yang tak mampu kupahami hingga membuatku tertunduk dan memilih memburamkan pandangan.
Hari ini aku juga tak ingin menulis tentang ombak disana, yang sangat jelas kulihat gerakannya. Sifatnya yang bergelombang memang sangat melekat didirinya. Seolah mempermainkan sampah-sampah kayu yang terapung sesaat setelah gerimis memecah.
Ah..aku juga tak ingin bercerita tentang gerimis memecah itu yang kemudian mampu mengusir kami yang tengah berharap untuk tetap bernyanyi “Lighten Up Your English” dibawah sinar mentari.
Bahkan aku tak ingin menulis tentang JS-EC disana, yang mencoba menghibur daun-daun kering yang berguguran. Sangat kering,,, Namun kemudian basah kuyup tersapu ombak yang menghampirinya. Ombak yang lalu-lalang mengikuti gerak lari anjing-anjing disana.
Hari ini,,,aku tak ingin mencatat tentang pulau tangkil yang mungkin bisa menjadi sejarah kecil bagi pengunjungnya, saat seseorang mengukir nama di balik pohon tua, pohon yang membuat pulau itu terlihat indah. Ia melukai pohon itu, tapi ia tak bermaksud seperti itu. Ia hanya ingin mencatat sesuatu di pohon itu, agar ia bisa menuliskannya kembali dan akhirnya bisa menceritakannya.

JOE 1 membangunkanku, dan….
“Hari ini aku ingin mencatatnya”
“Hari ini aku ingin menuliskannya”
“Hari ini aku ingin bercerita”